Nggak sampai dua juta rupiah, bisa dapet hasil cat rambut fashion yang bagus banget di The Eddy Salon!

Setelah hampir empat bulan kembali memiliki rambut warna hitam, di akhir bulan Maret kemarin saya mutusin untuk kembali mewarnai rambut saya. Tapi kali ini, saya nggak mau sendirian warnainnya, karena saya pingin tahu apa sih bedanya proses bleaching dan mewarnai di rambut yang masih virgin dan di rambut yang sudah over processing seperti saya. Makanya kemarin saya ngajak Dori, Account Executive Female Daily, untuk ngewarnain rambut bareng di The Eddy Salon.

Kenapa di Eddy Salon? Soalnya ini salah satu salon baru daerah Jakarta Pusat yang menawarkan hair coloring dengan harga yang terjangkau. Selebihnya, saya pingin nyobain salon colouring lain yang berada di luar Jakarta Selatan. The Eddy Salon atau Ed's Salon ini lokasinya ada di Gajah Mada, Secara konsep salonnya sendiri homey banget jadi seperti sedang treatment coloring di rumah sendiri.

Sebelum proses untuk hair coloring, saya dan Dori diskusi dulu mengenai proses mewarnai rambut bareng Eddy, salon owner. Hal ini penting banget untuk diobrolin di awal, supaya kita sebagai klien tahu apa yang harus diharapkan dari hasil treatment hari itu. Karena rambut Dori masih virgin, proses bleaching jauh lebih mudah dan nggak perlu takut rambut jadi patah ataupun kering. Sedangkan untuk rambut saya yang sudah over processed dan pernah diwarnai hitam, bleaching akan lebih lama, hasil nggak akan maksimal dan juga kemungkinan ada beberapa bagian rambut yang kering dan butuh dipotong.

Untuk aim warna rambut awalnya, saya dan Dori sama-sama ingin abu-abu. Tapi setengah jalan saya pindah haluan untuk mewarnai rambut ke ungu-pink. Kenapa pindah haluan? Karena, kondisi rambut saya sudah nggak memungkinkan untuk di-bleach hingga warna kuning terang, which is itu adalah warna rambut yang ideal untuk dimasukan pigment silver/ abu-abu. Beda dengan kondisi rambut Dori yang masih bagus 100%, jadi masih mampu untuk menerima proses bleaching beberapa-kali.

Hasilnya?

Dori

"Hasilnya memuaskan! Karena aku sendiri suka banget, dan banyak orang yang bilang warna rambut ini cocok sama kepribadian aku. Adjusting dengan rambut sekarang awalnya agak bingung karena ngerasa kayanya susah pake bajunya, nggak cocok kalo pake yang girly-girly, dan sekarang udah mulai nemuin nyamannya. Dengan warna rambut kaya gini emang rada susah mau dibikin rapih, tapi trick-nya ada di cara berpakaian dan sekarang aku dandan teruuusss.. hihihihi. Untuk pengalaman pertama aku bleaching/ coloring sih, kaget banget! Kaget karena ternyata butuh waktu bener bener seharian penuh, dan butuh di-bleach tiga kali. But at the end, hasilnya bagus dan memuaskan banget sih."

Kalau saya sendiri gimana?

Amazed sih dengan hasil warnanya, karena kemarin rambut saya nggak di-bleach sampai 100% kuning, karena memang sudah nggak kuat. Tapi warnanya bisa masuk dengan sempurna, dan vibrant banget. Hal yang paling saya notice, walaupun sudah di-bleaching dua kali, minim banget rambut kering atau patah-patah. Padahal saya sudah menyiapkan diri untuk potong rambut menjadi pendek. Dan kombinasi dua warna ungu dan pink di rambut saya pas banget, jadi pas di styling pun kelihatan bauran warna yang pas.

Berapa sih harga untuk colouring seperti saya dan Dori di salon The Eddy Salon? Berkisaran Rp1800.000,-. So far, ini harga termurah yang bisa kamu temukan sih di salon-salon sekarang. Hasilnya nggak kalah bagus dari beberapa salon ternama lainnya, dan yang terpenting rambut nggak rusak parah.

Penasaran mau rambut seperti saya dan juga Dori? Langsung aja booking hair coloring session di The Eddy Salon melaui WA-nya 08989390516.

The post Cat Rambut Terjangkau di The Eddy Salon appeared first on Female Daily.

Bulan ini, saya baru saja coloring dan highlight tanpa bleaching di Pavilion Beauty Salon. Bagaimana hasilnya?

Setelah lebih dari tiga bulan membiarkan rambut saya kembali ke warna alaminya yaitu hitam kecokelatan, akhirnya beberapa waktu lalu, saya pun kembali mengecat rambut.

Kali ini saya memilih Pavilion Beauty Salon, sebuah salon khusus perempuan di daerah Cempaka Putih, Jakarta Timur untuk membantu saya mengubah warna rambut kali ini. Begitu saya membuka pintu dan melangkah masuk ke Pavilion Salon, “pemandangan” di depan membuat mata jadi sejuk. Ini lantaran seluruh ruangan di salon ini didominasi warna pale blue dan putih yang berpadu manis. Interior ruangan di salon ini, kental dengan nuansa gaya classic. Nah, ini foto dr. Putri, owner dari Pavilion Beauty Salon. Cantik ya?

Dari namanya, salon ini memang tidak terlalu luas, bagaikan sebuah pavilion, atau ruang tambahan dari sebuah rumah besar. Namun ternyata, di salon ini, kamu bisa menemukan beragam service lengkap mulai dari manicure, pedicure, facial, Korean facial treatment, eyelash extension, creambath, hair mask, makeup, hairstyling, cutting hingga coloring.

Nah, saya pun tertarik mencoba untuk coloring di Pavilion Beauty Salon ini, karena di sini juga menyediakan salah satu produk coloring rambut favorit saya, Shiseido Professional. Terus terang, saya suka sekali dengan range warna rambut cokelat yang dimiliki oleh Shiseido Professional. Menurut saya, warna cokelatnya terkesan lebih “dingin” dibanding yang ditawarkan brand lain. Dan, setelah beberapa lama dicuci, warna cokelatnya tidak akan berubah menjadi terlalu terang. Jadi, walau memilih warna rambut cokelat terang sekali pun tidak akan terlihat mencolok di mata.

Proses coloring pun dimulai. Pertama-tama, Mbak Ossy, hair colorist pun melihat kondisi rambut saya terlebih dahulu. Diamenyarankan agar rambut saya di-coloring dan di-highlight saja. Untuk warna rambut kali ini, saya memilih warna brown dengan highlight copper. Proses highlight dilakukan tanpa membilas, baru kali ini saya coba. Ini karena untuk membuat highlight, rambut saya tidak di-bleaching. Saya menyukai proses pembuatan highlight tanpa bilas ini, karena membuat durasi jadi lebih singkat, dan nggak bikin pusing ya karena nggak perlu tiga kali keramas.

Setelah proses coloring selesai, kemudian rambut saya dikeramas. Setelah itu, rambut dikeringkan, dan jadilah kini rambut saya berwarna brown dengan highlight light copper. Setelah diwarnai, teman-teman dekat saya sih bilang,  warna rambut seperti ini membuat saya terlihat lebih segar. Hehehe…What do you think, FD-ers? Oh ya, saya dapat info nih dari salah satu pelanggan yang sering datang ke Pavilion Beauty Salon, ternyata Mbak Ossy yang jadi colorist saya, juga jago potong rambut lho! Dan, hair cutting memang jadi salah satu service andalan di Pavilion Beauty Salon. Mau tahu tentang salon ini, intip saja IG @pavilionbeauty.id.

The post Highlight Rambut Tanpa Bleaching di Pavilion Beauty Salon appeared first on Female Daily.

Saya baru saja ngecat rambut dengan trend pewarnaan rambut terbaru dari L’Oreal Professionnel: Parisian Brown Balayage. Seperti apa sih teknik pewarnaan ini?

Hair coloring, boleh dibilang jadi salah satu #MyBeautyRules. Mengubah warna rambut memang sudah jadi bagian dari perawatan penampilan saya sejak lebih dari sepuluh tahun lalu. Terakhir saya mengecat rambut di Salon Pavilion dengan pilihan warna cokelat serta diberi sentuhan highlight light brown tiga bulan lalu. Jadi di bagian akar mulai terlihat hitam, sedangkan di bagian bawahnya warna rambut terlalu terang. Ini berarti sudah saatnya harus segera diwarnai lagi.

Warna rambut lama saya

Nah, minggu lalu saya pun diundang untuk mencoba sendiri tren pewarnaan rambut terbaru dari L’Oreal Professionnel: Parisian Brown Balayage. Teknik balayage sendiri telah hadir sejak tahun 1974 di salon L’Oréal Professionnel Paris. Di tahun 2014, balayage mulai populer secara online dan menjadi tren rambut nomor 1 yang mendunia. “Selama ini, banyak orang mengira balayage hanya bisa diaplikasikan pada warna-warna intens, padahal juga bisa dilakukan dengan memakai warna-warna cokelat,” ujar Indra Tanudarma selaku Head of Education L’Oréal Professionnel dalam acara peluncuran teknik pewarnaan rambut terbaru ini.

Tapi hingga kini, di tengah berbagai warna dan teknik pewarnaan rambut yang semakin beragam, Balayage menjadi teknik pewarnaan rambut yang populer dan begitu diminati karena memberikan tampilan warna yang lembut, natural, serta cocok untuk warna kulit wanita Asia dari berbagai kalangan dan usia.  Untuk mendapatkan Balayage ini, kita bisa memilih warna-warna cokelat dari seri Majirel maupun INOA dari L'Oreal Professionnel.

Maka, di suatu pagi, saya sudah janjian dengan Thomas Mattel, Educator Manager L’Oreal Professionnel untuk mencoba mewarnai rambut dengan teknik Parisian Brown Balayage. Thomas pun mencermati lebih dulu warna rambut saya sebelum diwarnai. Lalu ia bertanya, “Kamu ingin diwarnai seperti apa?” Saya pun segera menjelaskan keinginan saya untuk men-tone down warna rambut.

“OK. Saya akan membuat rambut di bagian atas, dekat akar berwarna lebih gelap. Lalu, untuk bagian batang rambut di bagian bawahnya sedikit lebih terang. Nah, nanti di beberapa bagian, akan saya beri sedikit bleaching,” kata Thomas menjelaskan tentang rencananya untuk mengubah warna rambut saya.

Dengan cekatan, Thomas pun mulai mengambil sedikit bagian rambut di belakang, dengan ujung sisir sasak, ia melakukan waving (hanya mengambil sedikit bagian rambut dengan cara mengambilnya pakai ujung sisir, lalu melakukan gerakan seperti merajut), menyasak sedikit bagian itu. Kemudian, ia mengambil plat khusus untuk mengecat rambut yang akan di-bleaching. Lalu pada bagian rambut itu diaplikasikan bleaching.

Setelah itu, Tom, begitu nama panggilan akrabnya, melepas begitu saja bagian rambut yang sudah diolesi produk bleaching, tanpa menutupnya dengan aluminium foil. Saya pun spontan bertanya, “Oh, kenapa tidak perlu ditutup dengan kertas aluminium?” Tom pun menjelaskan, teknik pewarnaan Parisian Brown Balayage ini memang tidak memakai aluminium foil untuk menutupi bagian rambut yang di-bleaching agar suhu rambut tidak terlalu panas, sehingga nantinya rambut tidak perlu terlalu putih warnanya, agar ketika diberi warna, tetap terkesan natural.

Hasil cat rambut dengan Teknik Parisian Brown Balayage

Hasilnya? Ketika Tom mulai mengeringkan dan mencatok rambut saya, spontan saya pun berteriak, “Wow! I love my new hair style! I like it, Tom!” Nah, hasilnya rambut saya kini berwarna cokelat natural, dan di beberapa bagian tampak warna cokelat terang yang sangat natural, seolah beberapa rambut saya jadi cokelat terang terkena terpaan sinar matahari.

Mau lihat hasil kreasi Tom yang lain? Nah, kebetulan pada hari itu, Tom juga mengecat rambut Anna, rekan saya dari media Kompas.com. Anna baru pertama kalinya mewarnai rambutnya. Jadi, ia sejak awal sudah mewanti-wanti Tom agar rambut hitamnya tidak terlalu banyak berubah. Ia tidak ingin warna rambutnya terlihat mencolok. Nah, ini hasil cat rambut Tom pada virgin hair. Bagus ya?

Oh ya, teknik pewarnaan Parisian Brown Balayage ini, tersedia di salon-sal0n L'Oreal Professionnel mulai Juni 2018 ini.

The post Parisian Brown Balayage, Warna Rambut untuk Yang Masih Takut Eksperimen appeared first on Female Daily.

Masih mencari nail salon dengan harga servis terjangkau di Jakarta Selatan? Bisa coba My Nail Salon yang ada di Pondok Indah Mall 2. 

by Shriya Padke

Sudah lama saya ingin mencoba artificial nails tapi setiap saya ke nail salon yang bagus, harganya pasti overpriced. Sampai akhirnya saya berhasil menemukan nail salon di dekat rumah yang affordable yang nggak cuma punya artificial nails, tapi servis lainnya juga!

Namanya My Nail Salon dan lokasinya ada di Pondok Indah Mall 2. Salon berukuran mungil ini mempunyai daftar layanan yang lumayan lengkap, dari mulai manicure, pedicure, hand and foot spa, gel polish dan tentunya artificial nails. Begitu kamu sampai di salon ini, kamu akan melihat daftar menu dan harganya di front desk.

Menurut saya untuk harga yang mereka tawarkan, layanannya cukup bagus. Staffnya bekerja dengan efisien dan kualitas pekerjaannya juga memuaskan, mulai dari membersihkan sisa-sisa pewarna kuku yang saya pakai, memotong dan membentuk kuku saya, sampai memulas pewarna kuku,

Salonnya sendiri agak kecil, walaupun menurut saya tetap cozy sih. Tapi pastinya akan lebih nyaman lagi kalau mereka bisa membuka cabang yang space-nya lebih luas. Mereka punya pilihan pewarna kuku yang cukup banyak, dari mulai regular nail polish sampai gel polish yang tentunya harganya lebih mahal.

Mungkin satu hal yang perlu di-improve adalah kadang-kadang manicurist-nya sering saling ngobrol pada saat melayani tamu. Bukannya nggak boleh ngobrol ya tapi saya merasa, hal ini jadi distraction dari pekerjaan yang mereka lakukan.

Tapi overall, saya tetap merekomendasikan My Nail Salon, apalagi kalau kamu sedang mencari salon nail yang affordable di daerah Jakarta Selatan. Harga menipedi-nya sekitar IDR 110,000 dan ini sudah termasuk nail polish. Teman saya yang mencoba artificial nails di My Nail Salon juga cukup puas dengan hasilnya.

My Nail Salon cukup ramai dan karena tempatnya sempit, tidak banyak kursi yang tersedia. Jadi kalau kamu mau mencoba meni pedi di sini, saran saya datang seawal mungkin atau buat appointment terlebih dahulu.

I'm planning to go back and try their artificial nails!

The post My Nail Salon, Tempat Meni Pedi Affordable di Jakarta Selatan appeared first on Female Daily.

Nggak berani coba eyelash extension karena takut bulu mata rontok? Sepertinya keratin lash lifting adalah treatment yang pas buat kamu.

Sebenarnya saya dari dulu memutuskan untuk tidak mencoba beauty treatment di sekitaran mata karena takut akan efeknya. Salah satu yang cukup membuat saya trauma adalah pengalaman teman saya saat mencoba extension bulu mata dan dalam waktu kurang dari satu bulan bulu matanya rontok sampai botak total! Untuk menumbuhkan bulu matanya lagi ia membutuhkan waktu lebih dari tujuh bulan dan semenjak itu saya memutuskan tidak akan pernah mau mencoba extension bulu mata.

Namun beberapa waktu belakangan ini, selain extension bulu mata, sudah mulai terdengar treatment alternatif yaitu lash lifting, di mana bulu mata asli kita diangkat dan dilaminasi cairan khusus sehingga membuat bulu mata terlihat lebih lentik dan tebal. Lash lifting sendiri sebenarnya adalah penyempuraan dari tren yang sudah ada sejak lama yaitu keriting bulu mata. Karena kedengarannya tidak "berbahaya" seperti extension dan tidak membutuhkan perawatan ekstra, saya jadi ingin mencoba treatment ini. Salah satu treatment lash lifting yang sedang menjadi pembicaraan adalah keratin lash lifting.

Perbedaan antara lash lifting dan keratin lash lifting ada di manfaat yang diberikan. Lash lifting hanya membuat bulu mata lentik tanpa memberi nutrisi lebih ke bulu mata, sedangan keratin lash lifting digolongkan sebagai beauty treatment yang bisa menumbuhkan, memanjangkan sekaligus menebalkan bulu mata jika dilakukan secara rutin, sekitar satu setengah sampai dua bulan sekali.

Salah satu salon yang menyediakan jasa keratin lash lifting di bilangan Jakarta Selatan adalah Quo Studio. Experience saya selama treatment keratin lash lifting ini sangat menyenangkan. Pertama, mata saya dibersihkan terlebih dahulu, dan disarankan jika akan melakukan keratin lash lifting kita tidak menggunakan maskara sebelumnya karena sisa-sisa maskara akan membuat pengaplikasian keratin lash lifting menjadi susah dan memperlama proses pengerjaannya. Setelah semua makeup dibersihkan, tepat di bawah mata kita di tempelkan eye pads dan di kelopak mata atas di tempelkan selotip putih agar bulu mata terlihat lebih jelas. Di atas selotip kelopak mata atas di pasangkan lagi silicon pads yang berfungsi sebagai tempat menempelkan bulu mata dan tatakan pengaplikasian keratin. Silicon pads yang digunakan sesuai dengan panjang bulu mata.

Setelah itu, bulu mata di lekatkan pada silicon menggunakan lem khusus dan didiamkan selama kurang lebih dua puluh detik sebelum akhirnya dioleskan gel KLL (keratin lash lift) Step 1. Yang terpenting di Step 1 ini, gel tidak boleh sampai ke akar bulu mata. Setelah itu, didiamkan selama sepuluh menit sambil bulu mata ditutup dengan plastic wrap, kapas dengan air hangat dan kain.  Selanjutnya, gel KLL Step 2 yang mengandung keratin digunakan dan didiamkan selama sepuluh menit sama dengan Step 1. Setelah 2 step tersebut selesai, mata dibersihkan secara perlahan.

Step terakhir adalah proses pemberian tinta pada bulu mata selama lima menit. Namun tinta tidak disarankan untuk orang yang mudah alergi ya. Nah, setelah tinta dibersihkan, untuk menambah hasil yang maksimal akan diberikan keratin mascara. Total pengerjaan keratin lash lift kurang lebih empat puluh luma menit namun tergantung bulu mata yang kita puny. Pproses pengerjaan di mata saya sendiri kurang lebih adalah satu jam.

Menurut saya keratin lash lift masuk kedalam list worth to try treatment. Kenapa? Karena setelah pengerjaan, mata saya terlihat sangat awake dan juga memberikan kesan bulu mata tebal, plus efek jangka panjang yang positif dari keratin lash lift. Untuk kegiatan sehari-hari, keratin lash lift juga mempermudah dan mempercepat waktu makeup saya.

Harga keratin lash lift di Quo Studio adalah Rp. 900.000 tapi ada banyak promo kok di Quo Studio. Kalian bisa check di instagram mereka untuk info lebih lanjut.

So ladies, ada yang udah coba keratin lash lift juga? Atau mau tetap setia dengan eyelash extension?

The post Mencoba Treatment Terbaru Keratin Lash Lifting appeared first on Female Daily.

Nggak cuma buat relaksasi aja, ternyata spa Tangas Betawi ini diciptakan khusus untuk perempuan, lho.

Beberapa hari lalu saya sempat mencoba spa Tangas Betawi di Bimasena Spa yang terletak di Hotel Dharmawangsa, Jakarta Selatan. Sebenarnya Bimasena Spa ini memang mengeluarkan seri perawatan tubuh yang memang terinspirasi dari kebudayaan Indonesia. Jika sebelumnya Bimasena Spa melansir  spa Kusuk Batak, yang terinspirasi dari kebudayaan serta tradisi masyarakat Batak, maka Tangas Betawi ini tentunyanya terinspirasi dari kebudayaan masyarakat Betawi. Asal usul treatment ini terinspirasi dari tradisi turun temurun dari masyarakat Betawi saat seorang perempuan hendak menikah, di mana perawatan spa dilakukan untuk menjaga kecantikan alaminya. Menurut terapis yang memijat saya, Tangas Betawi ini bisa dilakukan dengan rutin sebulan sebelum acara pernikahan. Tapi dia juga menyampaikan kalau memang treatment ini juga bisa dilakukan oleh perempuan yang sudah menikah, hingga usai melahirkan. Dan sekali lagi, treatment ini hanya untuk perempuan saja, tidak untuk lak-laki.

Oke, sebelum masuk ke cerita kenapa treatment ini cuma buat perempuan, saya akan memulainya dari step awal perawatan tubuh Tangas Betawi ini. Pertama-tama, terapis akan memulai ritual dengan foot bath menggunakan air hangat, sea salt, dan jeruk nipis yang dipercaya bisa menenangkan tubuh dan pikiran kita. Setelah terapis selesai membersihkan kaki, saya langsung dipersilahkan untuk tidur telungkup untuk dilakukan pemijatan yang dimulai dari telapak kaki terlebih dahulu dan berakhir pada area punggung. Teknik pemijatan ini diberi nama ‘pulen legit’, karena setelah selesai memijat punggung, terapis yang telah terlatih ini melakukan totok pada area bokong saya atau yang disebut dengan ‘pulen’. Setelah area belakang tubuh selesai dipijat, terapis meminta saya membalik badan untuk melanjutkan pijatan yang diakhiri dengan teknik totok pada area kewanitaan saya, atau yang disebut dengan ‘legit’. Nah, ini dia kenapa tadi saya bilang kalau treatment Tangas Betawi ini hanya bisa dilakukan oleh perempuan. Pijatan ‘pulen legit’ ini dilakukan untuk membantu mengencangkan otot-otot yang berada di area tersebut. Maka dari itu, tidak hanya perempuan yang akan menikah saja yang boleh melakukan treatment ini, tapi setiap perempuan juga bisa. Oh ya, pada saat terapis melakukan totok, saya juga tetap menggunakan disposable panties, jadi treatment ini tetap higienis, kok.

Setelah proses pemijatan berlangsung sekitar 1 jam, ritual scrubbing pun dimulai dan berlangsung selama kurang lebih 30 menit, lalu kemudian saya diminta untuk mandi tanpa menggunakan sabun. Hal itu dilakukan supaya minyak pijat yang telah bercampur dengan scrub tetap menempel pada kulit untuk memberikan kelembapan yang maksimal. Kalau dibasuh dengan sabun, pasti semua kelembapan itu akan terkikis. Nah, untuk menutup ritual spa ini, akhirnya saya diminta untuk duduk di sebuah kursi kecil yang dibawahnya sudah dilengkapi dengan mangkuk besar berisikan racikan bahan-bahan alami di dalamnya.

[caption id="attachment_162281" align="aligncenter" width="642"] Kiri: Rebusan rempah yang diuapkan ke badan saya. Kanan: Badan saya ditutupi oleh tikar dan kain saat herbal steam.[/caption]

Ylang-ylang, kelopak mawar, magnolia, melati, daun pandan, kayu secang, serai dan kaffir lime dierebus hingga mengeluarkan banyak uap. Untuk ‘mengunci’ uap tersebut, badan saya ditutup selama 30 menit dengan menggunakan tikar serta sebuah kain seperti seolah-olah saya sedang melakukan sauna, di mana hanya bagian kepala saja yang tidak tertutupi. Konon, ritual herbal steam ini masuk ke dalam rangkaian perawatan dengan tujuan untuk memperbaiki sirkulasi peredaran darah,  memberikan efek detoks untuk tubuh, serta membuat tubuh jadi lebih wangi. Untuk melengkapi rangkaian pijat memijat ini, saya disuguhi segelas Bir Pletok ala Betawi yang merupakan campuran beberapa rempah, yaitu jahe, daun pandan wangi, dan serai. Bukan minuman bir beralkohol lho, ya.

Begitu ritual spa ini selesai dilakukan, saya sih merasa badan jadi lebih segar, kulit jadi lebih halus dan pastinya otot-otot tegang pada badan juga jadi lebih terasa kendor. Untuk urusan harga, treatment Tangas Betawi ini bisa kamu nikmati dengan merogoh kocek sebesar Rp890.000,- tentunya harus melakukan appointment dulu sebelumnya. Kalau ditanya apakah saya akan melakukan treatment ini lagi? Tentu iya, tapi mungkin tidak akan dilakukan setiap minggu mengingat harganya yang cukup pricey.

Kamu udah pernah coba treatment Tangas Betawi ini juga belum? Atau kamu punya rekomendasi spa lainnya yang bisa kita coba? Kasih tahu di kolom komen di bawah ya!

The post Mencoba Spa Tangas Betawi di Bimasena Spa appeared first on Female Daily.

Pergi ke tempat spa bisa menjadi alternatif untuk merelaksasi pikiran. Fit & Spa Hotel Pullman, Central Park, Jakarta Barat, wajib kamu lirik!

Beberapa minggu lalu saya mendapatkan kesempatan untuk menghadiri acara liputan launching suatu brand di Bandung. Perjalanan Jakarta-Bandung pulang pergi yang macet, sangat membuat saya kelelahan. Apalagi sepulangnya dari Bandung langsung disambut dengan beberapa tanggungjawab seperti liputan, deadline, dan urusan rumah tangga. Kalau sudah penat dan kelelahan seperti ini, me time untuk merelaksasi pikiran adalah pelarian yang tepat.

Saya akhirnya mengunjungi Fit & Spa yang berada di Hotel Pullman, Central Park, Jakarta Barat. Fit & Spa menghadirkan ketenangan untuk relaksasi dan memanjakan diri di kawasan Jakarta Barat. Hotel Pullman sendiri adalah satu-satunya hotel bintang lima yang ada di Jakarta Barat dan sangat dekat ke Bandara.

Pertama kali masuk ke hotel ini saya langsung suka dengan konsep dan nuansanya. Disambut dengan berbagai macam koleksi seni, hotel ini mengusung tema art kontemporer. Di setiap sudut dari hotel ini kamu akan menemukan berbagai macam karya seni, mulai dari bayang-bayang semut, pintu toilet yang dibentuk sangat artsy dan berbagai macam jenis lukisan dari seniman lokal maupun internasional.

Oke, sudah cukup puas mengagumi berbagai macam karya seni yang ada, akhirnya saya langsung menuju ke Fit n Spa yang berada di lantai 1.  Perawatan yang saya lakukan namanya adalah Scrub Your Troubles Away. Untuk teknik pijat yang digunakan terdiri dari tiga macam yaitu Indonesian Body Massage, Aromatic Signature Massage, dan Deep Tissue Massage. Saya memilih untuk melakukan perawatan dengan teknik Indonesian Body Massage, karena saya percaya dengan kemampuan teknik pijat lokal yang sudah teruji kemampuannya. I’m so traditional! Selain itu, teknik tradisional ini juga dipercaya dapat melancarkan peredaran darah dan menghilangkan pegal diseluruh tubuh.

Setelah mantap memilih treatment yang mana yang akan saya lakukan, saya diantar oleh therapist menuju loker untuk meletakkan barang bawaan sekaligus berganti baju dengan kimono. Setelah itu, saya diantar ke ruangan Water Lillies Room, ruangan yang cukup luas dan nyaman dengan view kota Jakarta. Pertama, saya diberikan kesempatan untuk memilih aroma oil yang nantinya akan digunakan untuk memijat. Ada empat aroma oil, yaitu Hope Oil, Relax Oil, Strength Oil dan Sensual Oil. Keempat oil tersebut berasal dari produk lokal, yaitu Spa Essensia.

Setelah memilih oil, terapis akan memulai ritual dengan merendam kaki menggunakan air hangat, sea salt, dan jeruk nipis yang akan menenangkan tubuh dan pikiran. Setelah dipastikan kaki dalam keadaan bersih, saya pun diminta berbaring tengkurap dan terapis siap memulai treatment ini. Sebelum mulai memijat, ia menggosok kedua belah tangannya sampai hangat, lalu menyalurkannya ke tubuh saya. Nyaman sekali rasanya. Kemudian dimulailah kenikmatan yang sesungguhnya! Haha..

Pemijatan dimulai dari telapak kaki terlebih dahulu, saking keenakan dipijat, sempat beberapa menit saya tertidur pulas hingga dibangunkan oleh sang therapist karena saya harus tidur telentang. Sang therapist kemudian melanjutkan dengan memijat lengan serta melakukan 30 menit Stress Release Facial. Nah, facial massage ini pun juga luar biasa enak! Sampe detik menulis artikel ini, saya masih bisa membayangkan keenakannya. Oh iya, khusus untuk daerah sekitar wajah, Fit & Spa memilih menggunakan produk dari Prancis, yaitu Thalgo.

Kenikmatan ini akhirnya berakhir dengan scrubbing selama 30 menit. Setelah rangkaian perawatan selesai, saya diminta untuk mandi dengan menggunakan air hangat. Setelah mandi, saya pun dipersilakan menikmati secangkir wedang jahe dan beberapa cookies sambil duduk di kursi yang nyaman. Sambil duduk santai, saya juga bisa menikmati panorama Jakarta dari ketinggian yang tampak selalu sibuk di bawah sana. What a glamorous day I had! Yuk, manjakan diri dengan mencoba treatment di Fit & Spa, Hotel Pullman, Central Park, Jakarta Barat.

Fit & Spa Hotel Pullman, Central Park, Jakarta Barat buka mulai 09.00 – 00.00. Untuk reservasi, bisa hubungi 021 – 2920 0088 atau e-mail ke H7536-TH@accor.com

Masih bingung harus melepas penat kemana? Let's scrub your troubles away!

The post Hilangkan Stress di Fit & Spa Hotel Pullman, Central Park, Jakarta Barat appeared first on Female Daily.

Berbeda dengan salon pada umumnya, Cyberhair Salon, memberikan konsep baru yang mengutamakan kenyamanan customer, khususnya kaum perempuan yang memiliki segudang aktivitas. Penasaran dengan apa yang ditawarkan Cyberhair Salon? Simak di artikel ini!

Saat berkunjung ke Cyberhair Salon yang berlokasi di Jl. Bumi No.26 Pakubuwono, Kebayoran Baru, pada hari Selasa (13/11) lalu, saya merasa datang di saat yang tepat. Suasana salon pada hari itu nggak terlalu ramai, mungkin karena hari kerja, ya? Kedatangan saya langsung disambut oleh Tya, Marketing & Public Relation Cyberhair Salon.

Sambil nunggu beautician nyiapin perlengkapan untuk perawatan, saya banyak ngobrol dengan Tya. Ia menceritakan bahwa salon Cyberhair ini berdiri sejak tahun 2000 dan sudah memiliki dua cabang lho, yaitu di Pakubuwono dan Alam Sutera. Lalu bagaimana first impression saya terhadap salon ini?

Desain Interior

Nggak seperti kebanyakan salon yang lagi happening belakangan ini dengan konsep pastel dan shabby chic, Cyberhair menawarkan konsep urban dengan tembok dan lantai yang dibuat dengan bahan dasar kayu. Selain itu, untuk menambah suasana relax dan calm selama perawatan, dibeberapa sudut salon juga diletakkan sejumlah tanaman. Karena saya pada dasarnya emang suka sama tanaman, jadi langsung jatuh hati banget sih sama salon ini.

Treatment

Setelah banyak ngobrol dengan Tya, saya mulai disuguhi beberapa perawatan yang tersedia disana. Karena melihat rambut saya sudah tidak berbentuk dan berantakan banget, lalu kebetulan saya memang sudah bosan juga dengan gaya yang itu-itu saja, akhirnya Tya menawarkan saya untuk potong rambut, hair mask, pedicure, dan cornrows!

Sebelum mulai, saya diperkenalkan dengan salah satu capster yang sudah senior disana, yaitu Tika. Tika menanyakan dulu kepada saya, ingin model potongan rambut yang seperti apa, baru kemudian dimulailah proses merapikan rambut yang sudah berbulan-bulan nggak terurus ini. Sambil rambut saya dipotong, ada satu beautician lagi yang mulai mengerjakan nail polish. Ada banyak pilihan brand dan warna kuteks yang bisa kamu coba, seperti Inglot, OPI, dan yang jenisnya gel seperti Artistic Gel Polish.

Oke, setelah cukup puas dengan hasil potongan rambut yang menurut saya sangat rapih, sekarang saatnya saya menikmati perawatan hair mask menggunakan rangkaian produk Argan Oil Repair Mask dari Muk.spa. Klaimnya, produk ini  100% bebas dari sulfat, paraben, minyak silikon, fosfat, natrium klorida dan minyak mineral, lho. Nah, berbeda dari cream hair mask yang banyak di pasaran dengan wangi yang cukup strong, Argan Oil Repair Mask dari Muk.spa ini wanginya nggak terlalu strong tapi tetap menyegarkan. Saya sih lebih suka cream hair mask yang baunya tipe oil seperti ini ya.

Buat kamu yang suka dipijat, tenang aja, walau nama treatment-nya adalah hair mask, kamu masih tetap mendapatkan pijatan untuk di daerah pundak dan punggung. Kalau sudah urusan pijat, saya jadi nggak pengen cepet pulang karena pijatannya enak! Huhu.

Setelah rambut dibilas, saya merasa rambut saya lebih lembut! Ujung rambut yang tadinya kering juga jadi hilang. Oke, cukup puas dengan hair mask, sekarang saat yang paling bikin deg-degan yaitu cornrows! Jujur, ini adalah pengalaman pertama saya nyobain cornrows. Surprisingly, rapih dan nggak terasa sakit sama sekali! Proses pengerjaan untuk 4 lapis cornrows juga nggak memakan waktu terlalu lama, yaitu sekitar 30 menit saja.

Services

Oke, walaupun saya suka banget dengan suasana salonnya, tetep aja ya, yang namanya tempat perawatan, tolak ukur utama seseorang mau dateng lagi apa nggak ke tempat tersebut ya service-nya. Setuju nggak? Jadi, dari empat perawatan yang saat itu saya cobain, saya paling puas dengan service potongan rambut dan pedicure-nya! Menurut saya, untuk urusan potong rambut itu kan nggak bisa sembarangan, harus bener-bener rapi dan telaten. Nah, kedua kriteria tersebut dimiliki oleh capster yang ada di Cyberhair Salon ini.

Yang kedua, pedicure. Tolak ukur bagus atau nggak service dari pedicure versi saya sih cuma satu ya, yaitu kebersihan. Saya melihat hasil kuku kaki saya setelah pedicure jadi super bersih dan rapih. Nggak cuma itu aja, kaki saya juga ikut dipijat lho setelah proses pedicure selesai.

Harga

Untuk hair cut seniors, seperti yang potong rambut saya, sudah termasuk blow, dikenakan harga Rp210.000,- saja. Sementara hair mask dikenakan harga Rp185.000,- dan pedicure menggunakan produk OPI dimulai dari harga Rp100.000,-. Nah, kalau kamu ingin tampil beda dan pengen cobain cornrows, siap-siap mengeluarkan budget sebesar Rp250.000,- ya!

Gimana? Tertarik nyobain dan siap memanjakan dirimu menjelang akhir pekan?

The post Nyobain Gaya Rambut Cornrows di Cyberhair Salon appeared first on Female Daily.

Cukup duduk manis di kantor, rangkaian perawatan Cool Therapy +++ bisa jadi solusi untuk mencegah timbulnya masalah kulit kepala.

Sebagai perempuan yang bekerja sekaligus mengurus rumah tangga, rasanya waktu untuk me time menjadi suatu hal yang langka banget! Kalau dulu kita harus bikin appointment, bermacet-macetan dan antri sebelum bisa melakukan perawatan, sekarang sih tinggal menggerakkan jari aja terus buka aplikasi GO-GLAM, langsung deh duduk manis dan tunggu beautician-nya dateng ke tempat kita. Hemat waktu dan bisa dilakukan dimana aja, lho!

Nah, karena bulan Oktober kemarin, GO-GLAM baru aja meluncurkan layanan perawatan terbaru yaitu Cool Therapy +++ dengan Matrix Indonesia, saya langsung penasaran ingin nyobain perawatan ini di kantor Female Daily Network. Yup, sambil kerja sambil pampering! Why not?

Oke, hal pertama yang saya lakukan adalah melakukan reservasi melalui aplikasi GO-GLAM, lalu memastikan memilih jenis perawatan yang saya inginkan, yaitu Cool Therapy +++. Di dalam aplikasi GO-GLAM, perawatan ini dinamai dengan Hijab Hair Care by Matrix. Perawatan ini terdiri dari dua jenis, yaitu untuk rambut berketombe dan rambut rontok. Setelah memastikan data yang saya pilih benar, saya tinggal menunggu konfirmasi dari beautician aja, deh.

Kenapa saya pilih rangkaian perawatan Cool Therapy +++? Saya adalah salah satu orang yang memiliki kulit kepala super sensitif. Indikasi kulit kepala sensitif saya adalah mudah sekali berminyak, kulit kepala gatal, flaky atau kalau lagi parah banget bisa sampai berketombe dan rontok. Maka dari itu, walaupun perawatan ini dinamai Hijab Hair Care, tapi untuk saya yang tidak menggunakan hijab, perawatan ini sangat menarik, karena fokus utama perawatan adalah untuk rambut yang berketombe dan rontok.

Rangkaian Perawatan Cool Therapy +++

Cool Therapy +++ adalah perawatan lengkap yang menggunakan produk Biolage oleh Matrix Indonesia. Cool Therapy +++ hadir sebagai solusi untuk mengatasi 3 masalah mendasar pada kulit kepala perempuan Indonesia yaitu ketombe, kerontokan, dan aroma tidak sedap. Fungsi perawatannya sendiri adalah untuk membersihkan sel kulit mati dan kotoran, mencegah dan merawat kulit kepala berminyak, sekaligus bisa menstimulasi peredaran darah.

Oke, apa aja sih perawatannya? Langkah pertama yang dilakukan sebelum memulai perawatan adalah konsultasi dan diagnosa menggunakan Biolage Scalp Camera, saya banyak ngobrol dengan beautician tentang bagaimana kondisi kulit kepala saya yang pada saat itu berketombe dan berminyak.

Setelah konsultasi, perawatan pun dimulai dengan mengoleskan scrub menggunakan Matrix Biolage Scalppure Clarifying Scrub. Produk ini mengandung kombinasi zinc pyrithione, zinc PCA dan butiran biji aprikot yang super halus dan dipercaya bisa mengembalikan keseimbangan kulit kepala hingga 72 jam setelah servis dilakukan. Sambil treatment, saya jadi tahu kalau eksfoliasi kulit kepala ternyata penting banget, karena mengandalkan aplikasi shampoo aja nggak menjamin bisa membersihkan kulit kepala secara maksimal.

Step selanjutnya adalah pengaplikasian shampoo menggunakan Matrix Biolage Sculppure Shampoo dan setelah dibilas dengan bersih, langsung dilanjutkan dengan aplikasi Matrix Biolage Complete Solution Mask. Ini adalah step favorit saya, karena saya bisa menikmati pijatan yang super enak dengan teknik acupressure. 'I wish I could freeze this moment, right here, right now and live in it forever.’ :p

Setelah cukup lama menikmati pijatan, akhirnya rambut dibilas dan untuk mempersiapkan rambut yang nantinya akan dikeringkan dan styling, beautician mengoleskan Matrix Biolage Scalppure Serum ke kulit rambut saya. Serum ini wanginya enak dan sangat menyegarkan. Setelah rangkaian perawatan selesai, kulit rambut pun dilakukan diagnosa kembali untuk melihat perbedaannya. Kulit kepala saya yang tadinya berketombe dan berminyak langsung bersih, saya juga merasa kepala jadi lebih segar dan rambut jadi terasa lebih lembut.

Overall, saya puas banget sih dengan rangkaian perawatan Cool Therapy +++ ini. Dengan rangkaian step yang cukup panjang dan sudah termasuk cuci rambut dan hair dry, harganya juga cukup terjangkau, yaitu Rp150.000,- saja. Beneran nggak perlu banyak alasan lagi deh untuk nggak merawat kulit kepala kamu, karena servis ini bisa dipesan setiap hari, 24 jam, dimana pun dan kapan pun kamu mau. Cukup download dan pesan GO-GLAM di aplikasi GO-LIFE!

The post Mencegah Masalah Kulit Kepala dengan Cool Therapy +++ appeared first on Female Daily.

Setelah nyaris enam bulan istirahat dari eyelash extension dan mencoba beragam maskara baru, saya akhirnya mulai kangen lagi dengan treatment kecantikan satu ini. Kali ini pilihan saya jatuh pada eyelash extesion di Lash Studio by Anggie Rassly.

Siapa yang tidak kenal dengan Anggie Rassly? Sang brow expert ini punya Brow Studio yang telah berhasil memikat banyak perempuan untuk melakukan sulam alis, membuat mereka rela mengantre untuk bahkan dalam hitungan tahun. Tapi nggak banyak yang tahu bahwa Anggie juga punya Lash Studio yang sudah 6 tahun menangani eyelash extension! Jauh sebelum tren eyelash extension hadir di Indonesia, Lash Studio by Anggie Rassly sudah berdiri dan "menyulap" bulu mata para perempuan jadi lebih cantik dan lentik. Teman-teman saya yang sudah mencoba selalu punya hasil yang oke, saya jadi tergoda buat coba eyelash extension di Lash Studio by Anggie Ressly ini. Saat pertama tiba di lokasi, saya sangat terkesan dengan tempatnya.

Berlokasi di Jl Gunawarman No.57, Brow Studio ini sangat rapi, nyaman, dan stylish dengan nuansa pink dan neon sign yang trendy. Di bagian lobby sudah ada keterangan harga dan tulisan Do’s & Dont’s yang sangat membantu pengunjung yang baru pertama kali mencoba eyelash extension.

Tidak seperti beberapa salon eyelash extension lainnya yang punya banyak pilihan gaya, Brow Studio fokus menawarkan 3 gaya saja: Wonderlash, Dreamlash dan Ultralash yang harganya bervariasi. Tapi jangan khawatir, kamu tetap bisa memilih ukuran bulu mata yang akan dipakai. Ajeng Kusuma, Marketing Communication dari Lash Studio by Anggie Rassly menyebutkan bahwa Dreamlash dan Ultralash adalah yang terfavorit dan terlaris, karena lembut dan ringan. Pilihan saya jatuh pada Ultralash dengan ukuran bulu mata 11 dan 12.

Selama prosesnya yang memakan waktu sekitar 1 jam, saya tertidur pulas. Nyaman sekali tanpa ada rasa perih yang mengganggu. Hasilnya, lembut banget, ringan, rasanya seperti tidak memakai apapun. Kamu bisa lihat bahwa bentuk bulu matanya sangat tipis dan halus, meskipun per helainya punya 3 cabang.

Saya menyukai variasi ukuran 11 dan 12 yang diaplikasikan di bulu mata saya karena efeknya jadi lebih natural. Selama ini saya memang tidak suka gaya yang terlalu berat dan heboh karena pasti ada hari-hari ketika saya lebih lay low, ingin tampil santai dan kasual. Kalau bulu matanya overdo, rasanya terlalu “dandan” banget meskipun saya cuma pakai t-shirt!

Untuk kamu yang ingin bulu matanya tampak hidup tanpa terkesan fake, Ultralash ini sangat saya rekomendasikan. Mencuri perhartian tapi tetap terlihat alami seperti memakai penjepit bulu mata dan maskara. Kalau menyukai gaya yang lebih dramatis, Dreamlash bisa jadi pilihan.

Jangan lupa untuk tetap bersihkan area mata dengan cottonbud dan pembersih wajah yang oil-free ya! Karena, kalau kamu terlalu takut eyelash extension-nya rontok dan jadi malas membersihkan bulu mata setiap hari, kamu sama saja menumpuk debu dan kuman yang berbahaya bagi kesehatan mata. Nantinya, saat kamu ingin retouch, extension-mu juga harus dilepas semua karena penuh kotoran. Jadi, menjaga  kebersihan area mata tetap sangat penting.

Gimana, tertarik mencoba eyelash extension di Lash Studio by Anggie Rassly ini?

The post Nyobain Eyelash Extension di Lash Studio by Anggie Rassly appeared first on Female Daily.

Sudah saatnya waxing, tapi saya masih maju-mundur buat melakukannya. Kamu pernah nggak sih merasa begitu? Meskipun sudah sering waxing, tapi rasa sakitnya kadang tetap bikin “malas” untuk berhadapan dengan treatment satu ini. Tapi, untuk membayangkan harus pakai pisau cukur atau hair removal cream, saya jadi lebih nggak nyaman lagi.

Kemudian teringat seorang teman yang pernah merekomendasikan tempat waxing di kawasan Jakarta Selatan, tepatnya di belakang Pasar Santa. Waxtime namanya. Waxtime ini pakai hard wax, bukan caramel. Such a good news! Sepengalaman saya, hard wax lebih pain less dibandingkan caramel. Jadi nggak perlu meringis-meringis saat waxing dan merasa kapok setelahnya.

Akhirnya saya berangkat ke sana, kebetulan nggak terlalu jauh dari lokasi kantor. Ternyata, tempatnya mungil dan nyaman. Sedikit tersembunyi tapi homey dan menarik. Waxtime terletak di Rumah Cisanggiri Lantai 2, Jalan Cisanggiri 1 No.1, Jakarta Selatan.

Ada 3 bed yang rapi dan bersih untuk treatment waxing ataupun eyelash extension, kemudian ada kursi besar nyaman untuk treatment lainnya seperti hand massage, foot massage, reflexology, manicure dan pedicure. Hari itu saya memilih Full Monte Brazilian Wax dan setelahnya bersantai dengan reflexology.

Untuk Full Monte Brazilian Wax, harganya hanya Rp 215.000, dan reflexology Rp 80.000. Sangat ramah di kantong kan? Kamu juga bisa menyimpan pricelist ini!

Sebagai perbadingan, saya sering berkunjung ke sebuah tempat waxing lain di sebuah mall yang juga memakai hard wax, dan memberi harga Rp 400.000 untuk treatment Full Brazilian Wax-nya. Jadi, dari segi harga, Waxtime langsung bikin saya jatuh cinta, nggak mau ke mana-mana lagi! Dari segi pelayangan pun sangat baik. Staff-nya ramah dan informatif tanpa terlalu talkative. Pijatan reflexology-nya pun enak bagi saya.

Setiap kali waxing, saya selalu memperhatikan kebersihan tempat dan peralatannya. Waxtime pakai hard wax yang menurut saya lebih ringkas dan nggak terlalu sakit. Beda dengan caramel yang harus pakai bantuan kain lagi untuk mengangkatnya dari kulit dan rasanya sakit banget. Waxing yang pakai caramel memang jauh lebih murah, Brazilian Wax sering dihargai sekitar Rp 120.000, tapi saya prefer mengeluarkan uang lebih untuk kenyamanan. Wax time juga anti double-dipping! Semua stik atau spatula yang dipakai itu hanya sekali pakai.

Hard wax di Waxtime ada 3 jenis: biru tua untuk yang sudah lama nggak waxing atau pertama kali waxing (punya kemampuan lebih kuat dalam mengangkat bulu-bulu yang tebal), pink untuk mengangkat bulu-bulu halus dan pendek, dan putih untuk kulit yang sensitif. Untuk yang warna putih ini, mengandung rice extract jadi lebih lembut di kulit.

Kamu juga bisa panggil Waxtime ke rumah lho! Syaratnya, treatment yang dilakukan minimal Rp.350.000. Waxtime bisa berkunjung ke mana saja selama jaraknya nggak lebih dari 15 km. Ini jawaban tepat buat kamu yang sibuk banget! Tapi saya sih merekomendasikan untuk datang langsung ke tempatnya, sekalian me-time di Kedai C1No.1, sebuah kafe cantik dan asri yang terletak di bawah Waxtime, atau berwisata kuliner di Pasar Santa.

Selamat mecoba FD-ers!

The post Waxing Nyaman dan Terjangkau di Waxtime Jakarta appeared first on Female Daily.

Setelah coba beragam tempat eyelash extension, akhirnya saya kembali mengunjungi J Grace Beauty di Kemang Icon, Jakarta Selatan. Bagi saya, ini adalah salah satu yang terbaik di kelasnya.

Tahun lalu, saya pernah coba salon extension dengan teknologi Jepang ini dan langsung jatuh cinta dengan hasilnya. Memang berbeda sekali dari yang lainnya. Sangat ringan, tipis, tapi tetap bikin mata terlihat lively. Karena tahun lalu saya mencoba Single Lash, akhirnya saya penasaran pengen balik lagi untuk coba Volume Lash.

Tempatnya nggak terlalu besar, tapi sangat homey. Ada 4 bed nyaman bernuansa biru untuk eyelash extension, gerai dan kursi besar untuk pilih-pilih gaya nail art yang kita inginkan. Yup, J Grace Beauty juga menyediakan jasa nail art menggunakan nail gel berkualitas dari Jepang.

Ada juga mini playground untuk anak-anak di sudut dekat pintu. Jadi, para ibu nggak perlu khawatir kalau ingin me-time tapi nggak bisa ninggalin anak di rumah. Lokasi yang strategis (dekat dengan Aksara Kemang &McD Kemang) juga menjadi keunggulan salon ini. Gampang banget kalau mau hang-out lagi setelahnya! Bahkan kamu bisa sekaligus staycation di Kemang Icon Hotel dan tampil photo-ready.

Saya memilih Volume Lash, dengan gaya Doll (helaian bulu mata lebih panjang di area tengah), tapi memakai ukuran 9 dan 11 untuk kesan yang lebih natural dan nggak terlalu panjang. Selama pemasangan, nggak sedikitpun terasa perih atau menusuk mata. Staff-nya sangat ramah dan terlihat well-trained. Saya sempat tertidur pulas saat eyelash extension-nya dipasang. Surprise! I really, really, love the result! Kelihatan lebih penuh, lebih tebal, tapi nggak kaku dan nggak terkesan overdone. Saya lebih suka yang Volume Lash ini dibandingkan Single yang pernah saya coba sebelumnya.

Hebatnya lagi, setiap kali pasang di J.Grace Beauty, saya merasa eyelash extension saya lebih tahan lama. Karena nggak ada rasa gatal, saya jadi jarang kucek-kucek mata - artinya, jadi nggak banyak yang rontok. Ketika mandi pun, saya lebih santai kalau bulu mata kena air, karena setelah mandi biasanya langsung kering dan nggak menggumpal (meskipun nggak disikat lagi).

Saya juga sampai bingung sendiri karena ketika sudah 2 minggu, eyelash extension ini masih on, malah kelihatan lebih wispy dan real. Beberapa teman sempat bertanya apakah saya sedang rutin pakai eyelash serum, atau punya maskara baru yang canggih. Efeknya benar-benar "my lashes but better".

Saat itu saya juga mencoba nail art-nya tapi di kuku jari kaki, karena masih menggunakan nail art yang lama di kuku jari tangan. Kalau untuk jari tangan biasanya saya suka warna netral atau pastel, kali ini saya pilih warna dark red tanpa hiasan atau ornamen apa pun untuk jari kaki. Kontras namun simpel.

Harga eyelash extension-nya memang cukup pricey, Rp 600.000 untuk yang Single, dan Rp 800.000 untuk yang Volume. Tapi saya bisa jamin bahwa rasanya memang beda. Semua peralatan dan bahan diimpor langsung dari Jepang. Terasa sekali kualitasnya. Ringan, seperti nggak pakai apa-apa.

Penasaran, kan? Kamu bisa cek instagram @JGracebeauty untuk info lebih lanjut ya!

The post Eyelash Extension Ternyaman Ciptaan J Grace Beauty Kemang appeared first on Female Daily.

Kalau kamu seringnya nggak punya waktu untuk pergi ke spa, sebetulnya nggak salah juga kok dengan merawat tubuh sendiri di rumah. Selain nyaman, kamu juga tak perlu bermacet-macet di jalan hanya untuk pergi ke spa, kan. Last but not least, pastinya biaya yang akan kamu keluarkan untuk membuat spa di rumah juga relatif akan lebih terjangkau jika dibandingkan dengan tempat-tempat spa di perkotaan lho. Tertarik untuk menyulap rumahmu menjadi spa meski hanya untuk sesaat? Contek cara mudahnya!

Ciptakan suasana yang mendukung

Kamu pasti ingat suasana relaks saat masuk ke dalam spa favoritmu. Aromanya yang menenangkan, lighting yang temaram, serta musiknya yang lembut pasti membuat kamu betah banget berlama-lama di situ kan? Nah, coba tiru atmosfernya di rumah. Redupkan lampu dan pasang lilin aromaterapi atau diffuser yang menyebarkan wangi aromaterapi kesukaan kamu. Selain itu, kamu juga bisa memasang lagu-lagu pelan atau alunan klasik supaya kondisinya semakin cocok untuk melakukan relaksasi.

Rendam kaki dan tangan di dalam baskom berisi air hangat

Cara ini ampuh banget untuk melepas lelah yang bersarang di tangan dan juga kakimu. Lebih bagus lagi kalau airnya ditambahkan irisan lemon, daun peppermint, beberapa sendok garam laut, jahe bubuk, ataupun beberapa tetes essential oil misalnya saja tea tree atau lavender. Rendamlah kaki dan tanganmu sampai setidaknya sepergelangan selama sekitar 10 sampai 20 menit.

Baca juga: Teknik Pijat Wajah Ala Perempuan Jepang

Gosok tangan dan kakimu dengan menggunakan scrub dari apel

Campur masing-masing sesendok makan gula pasir dan brown sugar dengan satu setengah sendok teh apel yang telah dihancurkan. Jika ada, kamu juga bisa menambahkan sedikit kayu manis bubuk. Vitamin A dan C serta zat malic acid dari apel baik untuk menyehatkan kulit sekaligus mengangkat kotoran dan juga sel-sel kulit mati di permukaan tubuh.

Aplikasikan masker pepaya untuk wajah

Sesudah mencuci muka hingga bersih, masak sepanci air sambil menghancurkan buah pepaya secukupnya (bisa dengan memakai blender). Setelah air di panci mendidih, hadapkan wajahmu ke arah uap selama 5-8 menit dengan memegang handuk di atas kepala. Oleskan masker pepaya yang sudah kamu buat tadi, dan berbaringlah selama 10 menit. Bilas dan rasakan kulit yang lebih glowing setelahnya.

Buat masker matamu sendiri

Caranya mudah, cukup dinginkan sendok di dalam kulkas sampai terasa sejuk saat lengkungan di permukaan bawahnya ditaruh di atas kelopak mata yang tertutup. Jika repot untuk memegang dua sendok sekaligus, kompres mata kiri dan kanan secara bergantian saja.

Baca juga: 4 Jasa Pijat yang Bisa Dipanggil Ke Rumah

Bersihkan badan dengan ampas kopi

Kalau kopi pagimu menyisakan ampas, jangan dibuang dulu ya! Sisa kopi tersebut masih bisa dimanfaatkan untuk membersihkan badan. Wanginya pun enak banget! Konon, kafein yang terkandung di dalamnya juga ampuh untuk membantu mengenyahkan selulit, lho. Kalau masih terasa terlalu kasar, kamu bisa mencampurnya dengan jojoba oil maupun minyak zaitun.

Berendam

Last but not least, rasanya segala langkah-langkah tadi belum lengkap tanpa membenamkan diri di air suam-suam kuku kan? Kamu bisa mencelupkan bath bombs untuk efek relaksasi sekaligus menghaluskan kulit setelahnya. Kalau tidak ada bath tub di kamar mandimu, kamu juga bisa menambahkan baby oil ke air mandi untuk efek yang sama-sama melembapkan.

Pakai moisturizer ke seluruh wajah dan tubuh

Selepas semua ritual tadi, manjakan tubuhmu dengan asupan pelembap kesayangan ya. Inilah saat yang tepat untuk mengoleskan moisturizer ke muka dan badan, karena permukaannya habis dibersihkan secara lebih menyeluruh dan maksimal!

Oh dan sehabis spa, usahakan untuk tidur cukup baik secara kualitas maupun kuantitas ya. Dijamin, tubuhmu pasti bisa merasa jauh lebih segar setelah semua tahapan "spa mini" ini!

The post Bikin Spa di Rumah Sendiri, Yuk! appeared first on Female Daily.

Menjelang Lebaran lalu, saya menyempatkan diri mampir ke sebuah salon eyelash extension dan nail art terbaru di Jakarta, Ruhee x Kaleia di Senayan City. Jadi, satu tempat ini terdiri dari dua brand berbeda yang bisa dilakukan di saat yang bersamaan.

Sudah 4 bulan terakhir saya rutin pasang eyelash extension lagi setelah sempat libur berbulan-bulan di tahun lalu. Di bulan Ramadhan kemarin, kebetulan sekali eyelash extension saya yang terakhir pasang sudah menipis, jadi saya mau pasang lagi supaya saat lebaran saya nggak perlu repot-repot pakai makeup mata. Saya memilih mengunjungi Ruhee, salon baru yang kebetulan juga punya jasa nail art, nail polish, manicure, pedicure, dan sebagainya yang berhubungan dengan kecantikan kuku, namanya Kaleia Nails. Memang biasanya sebuah salon eyelash extension juga punya nail art, sehingga pengunjung yang datang bisa sekaligus melakukan keduanya. Kenapa saya tertarik dengan Ruhee? Karena Ruhee adalah sister brand dari Everlash, sebuah brand eyelash extension yang sudah nggak perlu diragukan lagi kualitasnya. Saya pernah coba pakai di Everlash Kemang, dan suka banget dengan hasilnya yang ringan dan tahan lama.

Tempat

Ruhee dan Kaleia terletak di Senayan City Mall LG-LO7C. Sangat strategis dan bisa sekalian ngabuburit! Sebelumnya, Ruhee sudah ada di Setiabudi Building Unit 102AB.

Berbeda dengan salon eyelash extension yang saya pernah datangi, Ruhee punya tempat yang sangat cantik dan bikin betah! Ruangannya banyak, bersih, dengan dekorasi bernuansa earthy seperti warna beige dan cokelat, bunga kering, tanaman-tanaman hidup, hanging macrame, dan lain-lain. Mengingatkan pada kafe-kafe di Bali. Bed-nya juga nyaman, dan lucunya, ada rak berisi banyak komik 90-an seperti Doraemon, Crayon Sinchan, Kobo Chan. Menggemaskan banget!

Ruhee yang artinya "a girl who touch the heart", menggunakan teknologi Jepang, sehingga helaian bulu matanya lebih halus, ringan, dan nyaman dikenakan. Nggak hanya itu saja, Ruhee juga punya pilihan lem bulu mata reguler maupun lem bulu mata sensitif, supaya setiap pengunjung bisa memilih sesuai dengan kebutuhan mereka. Ada juga treatment bernama "lash detox", yaitu keramas bulu mata yang bisa dilakukan sebelum dan sesudah pemasangan eyelash extension. What? Sesudah pemasangan?  Bukannya sesudah dipasang, eyelash extension nggak boleh kena air dulu ya selama beberapa jam?

Nah, itulah salah satu yang unik dari Ruhee! Lash detox bertujuan untuk membersihkan bulu mata dari debu, kotoran dan sisa makeup serta lem bulu mata dan fume (uap lem bulu mata) yang masih menyisa. Saya pun baru tahu kalau ada lash detox ini!

Proses pemasangan

Setelah lepas soft lens dan lash detox, seperti biasa, saya selalu menunggu apakah sticker bawah mata atau eye patch yang dipasangkan di bawah mata itu terasa lengket dan bikin kulit "ketarik". Saya nggak suka yang seperti itu, karena terlalu keras untuk kulit area mata yang sensitif. Tapi ternyata, di Ruhee rasanya dingin dan nyaman.

Saya pilih bulu mata tipe Volume, dengan ukuran Long (10,11,12 mm), dan gaya Natural. Tipe Volume yang saya pilih ini satu helainya punya cabang 6! Sengaja saya pilih yang agak heboh karena selama ini saya belum pernah coba, biasanya selalu pakai dengan gaya natural, paling dramatis pun dengan helai bulu mata cabang 3.

Pemasangan eyelash extension-nya menghabiskan waktu sekitar 1,5 jam. Saat dipakaikan, entah kenapa saya nggak bisa tertidur pulas. Lalu jadi terasa cukup perih di area mata kiri saya, karena sepertinya mata saya agak terbuka sehingga fume jadi masuk ke mata. Jadi, selama pemasangan itu mata kiri saya sering berair atau mengeluarkan air mata. Padahal, biasanya nggak pernah.

Setelah selesai, terapisnya melakukan lash detox lagi untuk membantu membersihkan bulu mata dan mengurangi fume. Keramas bulu mata ini rasanya segar dan nggak perih lho! Hasilnya, saya suka banget, super rapi dan bervolume. Rasanya pun nggak berat. Kayanya dengan bulu mata selebat ini saya jadi nggak perlu dan eyeliner lagi. Hahaha.

Tapi, karena mata kiri saya masih merah, saya diberi obat tetes mata dan disarankan untuk nggak pakai softlens dulu. Saya menuruti saran para terapis tersebut meskipun jadinya saya nggak bisa melihat dengan jelas karena saya minus 4. Kemudian beberapa menit kemudian mata kiri saya kembali bersih lagi.

Setelah pasang eyelash extension, saya pindah ke ruangan Kaleia untuk coba nail art dengan warna-warna natural (yang cocok dengan warna baju apa saja) tapi punya sedikit sentuhan glam. Saya memang nggak terlalu suka kuku yang warna-warni banget. Nah. Kaleia punya banyak banget pilihan nail polish (termasuk yang halal) dan nail gel berkualitas dengan warna-warna yang saya suka, dan bisa mengikuti gaya nail art sesuai keinginan customer. Saya pilih warna rona nude seperti beige, ivory, dan pale pink, serta warna glittery yang paling senada. Saya serahkan ke mereka untuk gayanya. Et voila, saya suka banget hasilnya! Berkilau tapi nggak too much. Hasil pengerjaannya pun cepat.

Ada sedikit kehebohan!

Malamnya, entah kenapa kok mata kiri jadi merah lagi, dan terasa sakit seperti pegal atau tegang akibat kurang tidur. Kebayang nggak? Itu berlangsung sampai keesokan harinya, meskipun saya sudah pakai obat tetes mata dan tidur cukup. Saya jadi panik, lalu memberi kabar ke terapis Ruhee. Mereka ramah, cepat responnya, dan minta maaf ke saya. Kami ngobrol di Whatsapp dan saya memberi mereka foto mata terkini. Mereka bilang, mata saya kemungkinan iritasi karena fume yang nggak sengaja masuk pemasangan, karena mata saya sedikit terbuka. Mereka menyarankan untuk pakai obat mata Cendo Fenicol untuk meredakannya, tapi kalau 3 hari masih merah, saya boleh ke Ruhee untuk remove eyelash extension-nya sebagai bentuk pertanggungjawaban mereka. :(

Saya sempat panik, dan telepon beberapa Rumah Sakit di sekitar saya, tapi nggak ada satu pun Dokter Mata yang buka karena itu H-2 Lebaran. Saya juga sudah ada acara keluarga di sana-sini, sehingga rasanya nggak memungkinkan kalau harus menyempatkan diri ke mall untuk remove. Lagipula mata kanan saya baik-baik saja, nggak merah dan nggak sakit sama sekali. Kondisi bulu mata juga aman, nggak berat, nggak ada yang rontok, masih rapi di tempatnya, siap melawan badai. Hahaha.

Tapi gimana dong dengan mata kiri saya? Akhirnya saya berusaha bersabar saja dan pakai Cendo Fenicol selama 3 hari, mengikuti saran terapis Ruhee dan teman saya yang seorang Dokter Mata (kami ngobrol lewat DM!).

Ternyata benar, setelah 3 hari kemerahan dan rasa pegalnya itu mereda, tepat di hari Idul Fitri, tanggal 5 Juni 2019. Hahaha berkah Lebaran? Sepertinya lain kali saat saya pasang saya harus benar-benar tidur lelap, dan mulai coba pakai lem bulu mata khusus untuk mata sensitif. Karena, semua teman yang pasang di Ruhee pun baik-baik saja matanya, nggak ada yang kisahnya seperti saya.

Ketahanan

Setelah 10 hari, baru ada 2 helai eyelash extension yang copot. Wow! Belum pernah saya menemukan yang seperti ini. Nggak terasa gatal dan nggak bikin saya kucek-kucek mata. Meskipun tebal tapi nyaman rasanya.

Tepat hari ini ketika artikel ini tayang, sudah 18 hari umur eyelash extension saya, dan yang runtuh baru sangat sedikit. Masih tebal banget, belum terlihat bolong-bolong. Hebat deh. Awet banget! Biasanya, kalau sudah lewat dari 2 minggu, eyelash extension yang dipasang sudah berkurang banget dan terlihat lebih jarang-jarang bulunya. Setelah 3 minggu, biasanya saya perlu retouch. Tapi ini sepertinya nggak perlu, karena masih tampak penuh dan bervolume.

Apakah saya akan datang lagi di kemudian hari ke Ruhee? Sepertinya iya! Tapi saya akan pilih lem bulu mata khusus sensitif dan mencoba gaya lainnya, misalnya yang natural. Untuk Kaleia, saya nggak sabar eksplor warna cat kuku lainnya dan coba mani-pedi di sana.

Kalau kamu, sudah coba belum? Share ya!

The post Coba Ruhee Eyelash Extension dan Kaleia Nails di Senayan City appeared first on Female Daily.

Buat kamu yang tahu dan pengguna setia Young Living Essential Oil, menurut saya Sanctuary Wellness ini harus banget dikunjungi buat dapatkan body, mind, and soul healing yang pas!

Kalau biasanya nyobain spa atau body massage di hotel atau spa parlour, kemarin saya akhirnya nyobain pijat di Sanctuary Wellness. Sesuai namanya, Sanctuary Wellness ini memang sebuah tempat yang pas banget buat kita mencari keseimbangan body, soul, and mind. Karena memang nggak cuma massage saja yang bisa kita temukan di sini, tapi ada juga yoga, meditasi, kelas-kelas tentang wellness, workshop, sampai personalized lifestyle consultant. Lalu, ada yang berbeda dari tempat ini, karena semua produk yang digunakannya pakai Young Living. Mulai dari essential oil, sampai massage oil yang digunakan untuk melakukan treatment. Nah, sebenarnya treatment yang mereka miliki juga ada beragam sih, mulai dari body massage biasa, cellulite circulation massage, Thai massage, sampai ada juga treatment untuk lymphatic drainage. Tapi karena kebetulan pas kemarin lagi puasa, akhirnya saya cuma mencoba body massage yang namanya Body Balancing, karena biasanya teknik pijat untuk lymphatic drainage itu ditujukan untuk mengeluarkan toksin dan retensi air, saya takut tubuh malah dehidrasi pas puasa. Padahal ini sangat menarik banget buat dicoba.

Baca juga: Rekomendasi Young Living Essential Oil Buat Kulit

[caption id="attachment_172515" align="aligncenter" width="642"] Image: Freepik.com[/caption]

Body Balancing Treatment

Okay, balik lagi ke treatment Body Balancing yang saya coba kemarin. Nah, treatment ini tuh nggak dilakukan oleh sembarang orang, tapi sama terapis yang sudah berpengalaman dan tentunya dibekali ilmu ekstra untuk melakukan teknik pijat khas Young Living, yaitu Raindrop Technique. Teknik pijat yang memang diciptakan oleh pendiri Young Living, D. Gary Young ini nggak menggunakan tekanan kencang sama sekali, melainkan hanya menggunakan sedikit tekanan lembut dengan memakai 9 macam essential oils yang bisa bantu memperbaiki kesehatan kita. Bahkan Raindrop Technique ini juga aman juga buat dilakukan kepada bayi sekalipun. Kenapa dinamakan Raindrop? Karena essential oil yang dipakai, akan diteteskan sekitar 15 cm di atas sepanjang tulang punggung kita, seolah-olah seperti tetesan air hujan.

Selain bisa bantu mengatasi permasalahan pada area punggung, teknik ini juga bisa bantu permasalahan kesehatan lainnya, karena didukung oleh penggunaan 9 macam essential oil tersebut. Setelah mencuci kaki saya dengan menggunakan air hangat, terapis dari Sanctuary Wellness memulai treatment ini pada area kaki terlebih dahulu dengan mengoleskan essential oil Valor yang bisa bantu memberikan keseimbangan pada tubuh saya. Lalu, kemudian dilanjutkan dengan layering beragam essential oil lainnya, seperti Oregano, Tyme, Basil, Cypress, Marjoram, Wintergreen, Peppermint, Aroma Seiz, dan White Angelica pada telapak kaki dan juga area punggung. Ini ditujukan untuk me-reset tubuh saya menjadi lebih relaks, ketegangan otot berkurang, dan tubuh jadi kembali bugar.

Baca juga: 7 Hal yang Harus Kamu Tahu Soal Pijat

Setelah Raindrop Technique dilakukan, terapis juga mengombinasikan treatment dengan pijatan acupressure points, meridian lines, dan diakhiri dengan deep tissue massage yang bikin badan jadi relaks dan berasa lebih fit aja sih setelahnya. Pas saya mencoba treatment ini, terapisnya juga bertanya juga sih, apakah ingin merasa lebih relaks atau lebih segar. Karena ternyata Body Balancing treatment dari Sanctuary Wellness ini tuh memang bisa disesuaikan dengan keinginan dan kebutuhan tubuh kita juga. Jadi nanti terapis bakal menyesuaikan essential oil mana yang porsinya dipakai lebih banyak dibandingkan essential oil lainnya.

The Verdict

Walaupun treatment ini cuma berlangsung selama 60 menit, tapi badan saya benar-benar kerasa ringan banget sesudahnya. Buat kalian pecinta Young Living EO juga pasti sudah hafal banget gimana aroma menenangkan dari kombinasi beragam oil ini, dong. Mungkin efek aromaterapi yang diberikan dari oil tersebut juga sih yang jadi salah satu faktor yang memengaruhi kesegaran badan sekaligus bikin mood jadi lebih enak usai treatment Body Balancing ini. Hal yang paling saya suka dari treatment ini adalah, walaupun nggak pakai teknik pijat terlalu kencang, tapi Body Balancing ini tuh ternyata bisa membantu memenuhi keinginan badan saya buat 'istirahat' sejenak setelah lama beraktivitas. Padahal biasanya kalau lagi spa atau pijat, waktu yang paling pas menurut saya adalah 90 menit. Nggak kurang, nggak lebih. Tapi ritual kali ini sih bikin nagih dan saya pun penasaran banget buat coba treatment lainnya dari Sanctuary Wellness. Next visit, sepertinya saya bakal nyobain Deep Tissue Lympathic Drainage yang memang difokuskan buat bantu menstimulasi aliran pada saluran lymphatic di tubuh, supaya toksin-toksin bisa keluar dengan baik. Untuk harga, kamu perlu mengeluarkan Rp900.000,- untuk treatment Body Balancing ini.

Baca juga: Ini Dia Cara Bikin Spa di Rumah Sendiri!

Oh ya, selain bisa coba semua treatment nya di Apartment Executive Menteng, Jakarta Pusat, Sanctuary Wellness juga menyediakan home service untuk semua treatment massage nya buat kalian yang berdomisili di Jakarta. Jadi, tinggal order via telepon ke nomor 0213162452‬, dan booking treatment nya tanpa perlu menginjakkan kaki ke luar rumah. Happy!

The post Sanctuary Wellness: Tempat Spa Pakai Young Living EO! appeared first on Female Daily.